Menteri BUMN Harus Lahirkan Strategi Hadapi Pelemahan Ekonomi Global

06-04-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron. Foto : Azka/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron tetap optimis dan terus mendorong agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melahirkan strategi dan cara menghadapinya situasi ekonomi global yang melemah akibat dampak dari mewabahnya virus Covid-19.

 

Pandemi Covid-19 ini memang berdampak pada ekonomi seluruh negara, termasuk indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah, naiknya inflasi, dan potensi menurunnya pertumbuhan ekonomi sangat berdampak terhadap pendapatan dan daya beli masyarakat. Bahkan BUMN pun terdampak dengan situasi saat ini, meski sebelum ada wabah virus corona kondisi dan performa beberapa BUMN sedang kurang baik.

 

"Di awal masa sidang periode ini, dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Menteri BUMN menyampaikan targetnya yang dapat meningkatkan deviden sebesar 50 persen dari perolehan deviden tahun sebelumnya (2019). Padahal dalam rapat sebelumnya dengan situasi ekonomi global dan nasional seperti saat ini, dividen justru akan turun sebesar 50 persen dari perolehan 2019.  Berarti hampir seluruh BUMN akan menurun pendapatannya," ujar politisi Fraksi Partai Demokrat ini melalui rilisnya, Senin (6/4/2020).

 

Melihat kondisi demikian, politisi yang akrab disapa Hero ini mengatakan, Kementrian BUMN telah melakukan pemetaan berdasarkan portofolio BUMN. Meski dinamis, hasilnya adalah 9,1 persen BUMN dipertahankan dan dikembangkan, 6,3 persen dilakukan transformasi, 68 persen melakukan konsolidasi, 8,2 persen diutamakan untuk pelayanan publik, dan 8,2 persen divestasi dan bermitra.

 

"Artinya akan ada perampingan BUMN agar lebih efisien dan efektif untuk menghasilkan laba, selain melaksanakan penugasan pemerintah," tambah Hero.

 

Politisi dapil Jawa Barat VIII ini mencontohkan Bulog yang dulunya survive dan memperoleh laba dengan melaksanakan penugasan raskin/rastra, setelah berubahnya penugasan terus menurun. Dan dalam situasi seperti ini menghadapi tekanan hutang jangka pendek karena kekurangan kas dan inventory yang menumpuk. Begitu juga dengan PLN yang akan terdampak dengan pelemahan nilai tukar rupiah dan subsidi yang naik signifikan, serta BUMN Karya yang juga akan menghadapi masalah.

 

"Memang berat, namun demikian kami tetap optimis dan terus mendorong agar Menteri BUMN akan melahirkan strategi dan cara menghadapinya. Serta mempersiapkan manajemen resiko dan mitigasi yang tepat agar bisa menjaga kinerja BUMN, bahkan kedepan bisa meningkatkannya," pungkasnya. (ayu/es)

BERITA TERKAIT
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...